Lompat ke konten

Lubang Kalam, Objek Wisata Sejarah Riau

Lubang Kalam. Bagi warga Riau ataupun Sumatera Barat tempat ini tentu tidak asing. Tempat ini menjadi saksi sejarah perkembangan antara Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Lubang Kalam terletak di daerah Marangin, Kec. Kuok Kab. Kampar – Riau. Tempat ini terletak di jalan lintas barat yang sudah tidak di gunakan lagi. Apalagi saat ini tempat ini memiliki potensi untuk menjadi objek wisata.

Lubang Kalam – Sejarah.

lubang kalamLubang ini bukan seperti lubang biasa yang hanya memiliki panjang tertentu. Lubang ini merupakan sebuah terowongan jalan menembus bukit sebagai jalan lintas barat antara provinsi Riau dan Sumatera Barat. Lubang yang berarti lubang dan kalam yang berarti gelap. Karena terowongan yang gelap pula maka dikatakan kalam (bahasa minang). Walaupun begitu awal ketika masuk mungkin terkesan seram, tetapi setelah kita jalani, perasaan takut tadi hilang seketika. Terowongan ini di bangun pada tahun 1929 sesuai yang tercetak pada atas terowongan. Pada saat itu pula, tempat ini4 menjadi satu satunya penghubung antara provinsi Riau dan Sumatera Barat. Berdasarkan sejarah, lubang ini di bangun oleh Jepang ketika menjajah Indonesia. Apalagi walau tidak lama menjajah Indonesia, namun jepang cukup keji saat itu di bandingkan dengan Belanda. Melalui lubang ini juga berbagai sembako dan kebutuhan masyarakat di distribusikan dari Sumatera Barat ke Riau. Apalagi beras, sayur mayur, cabe, ataupun bahan bahan semen merupakan bahan – bahan paling penting dari Sumatera Barat. Sebaliknya barang – barang import, elektronik dari negara tetangga di distribusikan ke Sumatera Barat melalui Riau. Lalu lalang di lubang penghubung ini bukan hanya untuk kebutuhan komiditi sehari – hari saja. Jika musim liburan tiba, maka tak heran banyak kendaraan yang lalu lalang, karena banyaknya masyarakat Riau yang berliburan ke Sumatera Barat. Mengingat lubang ini tentu saja juga mengingat kendaraan – kendaraan pengangkut penumpangnya. Merah sari, gagak hitam, ANS, Sinar Riau, Gumarang dan beberapa bus lainnya. Bus – bus tersebut juga perlahan berhenti beroperasi semenjak lubang ini di tutup pada tahun 1995.

PLTA Koto Panjang.

Sama halnya dengan lobang tersebut, Danau PLTA Koto Panjang yang berada di kawasan lokasi ini juga dibangun oleh Jepang. Banyak yang dibangun Jepang di Indonesia baik sebelum atau setelah Indonesia Merdeka. Begitu juga di Riau. Diantaranya Lubang Kalam dan pembangunan PLTA Koto Panjang. Dengan kondisi tempat ini di tahun 90 an, lubang ini tidak lagi berfungsi sebagai jalan lalu lintas karena sebagian jalan lintas di kawasan ini terendam oleh air Danau PLTA Koto panjang. Air ini juga merendam banyak desa di sepanjang tepian kawasan ini. Sehingga maka lahirlah jalan baru untuk lintas barat.

Baca Juga  Air Terjun Lubuak Bulan, Pesona Indah dari Lima Puluh Kota

Sekarang.

plta_koto_panjangKini tempat yang tidak terpakai ini tetap kokoh. Bukit – bukit di sekitar juga terlihat masih utuh dengan banyak tetesan – tetesan air dari puncak bukit. Di dalam lubang memang terlihat gelap, dan didalamnya banyak kawanan kelelawar, yang tentu saja menjadikan daya tarik buat pengunjung. Lubang ini di buka kembali oleh pemerintah Kab. Kampar dan di jadikan objek wisata sejarah. Ini terlihat dari animo masyarakat yang ingin mengetahui sejarah dari lubang ini. Di tempat ini juga masyarakat bisa menyaksikan waduk/ bendungan PLTA Koto Panjang dan jalur airnya. Tempat ini juga sering di jadikan tempat memancing oleh para wisatawan lokal. Apalagi di lokasi ini banyak terdapat ikan patin dan ikan baung, bahkan dengan ukuran tubuh lumayan besar. Untuk masuk ke tempat ini tidak di pungut biaya. Jika anda dari Pekanbaru, posisi Lubang Kalam berada sebelum jembatan Rantau Berangin dari arah Sumbar atau setelahnya dari arah Riau. Berbagai desa yang dilalui sebelum tempat ini dari arah Sumbar melalui jalan lama yaitu Payakumbuh, Lubuk Bangku, Hulu Aia, Koto Alam, Lubuk Jantan, Manggilang, Pangkalan, Tanjung Balik Muara Mahat dan Lubang Kalam. Baru kemudian jembatan  Rantau Berangin, Salo, Bangkinang, Kampar, jembatan Danau Bingkuang, Rimbo Panjang dan Pekanbaru.

Nah buat teman – teman yang ingin ke provinsi tetangga, bisa singgah disini kok.

3 tanggapan pada “Lubang Kalam, Objek Wisata Sejarah Riau”

Tinggalkan Balasan ke Himawan Sant Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!