Lompat ke konten

Ruam Popok Bayi Membandel, Ini Cara Ampuh Mengatasinya

  • Kesehatan
  • 4 min read
Ruam Popok Bayi Membandel, Ini Cara Ampuh Mengatasinya

Ruam popok sering sekali terjadi pada bayi dan balita terutama yang masih berusia di bawah 3 tahun. Ruam popok ini bisa terjadi pada si Kecil dengan tingkat keparahan yang berbeda, tergantung pada penyebab dan cara penanganannya. Jika buah hati mengalami ruam popok, cobalah untuk mengenali penyebabnya karena ruam popok bisa muncul secara tiba-tiba.

Beberapa kali ini terjadi memang di lingkungan sekitar saya, terutama keluarga dari adik kandung saya. Kondisi yang umum terjadi pada bayi ini ternyata juga dihadapi mereka. Bayi mereka atau keponakan saya mengalami kondisi di mana pada paha, bokong atau alat kelamin ada bercak kemerahan, kulit kering dan luka lecet.

Saya yang melihat secara langsung tentu panik, namun tidak dengan adik saya yang memang sudah biasa. Tentunya mereka juga sudah memahami cara mengatasinya. Nah dalam artikel ini saya mencoba membahas apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya, sesuai dengan pengalaman adik saya tadi.

Penyebab Ruam Popok

Ruam Popok Bayi Membandel, Ini Cara Ampuh Mengatasinya

Menurut adik saya, mayoritas ruam popok terjadi karena kondisi kulit pantat bayi yang lembab. Kondisi ini dapat terjadi ketika popok bayi tidak diganti secara rutin. Selain itu, apabila si Kecil sedang sakit dan harus mengonsumsi obat yang tidak cocok dengan pencernaannya bisa jadi menyebabkan diare. Perubahan suhu ruangan atau lingkungan dan beberapa alergen makanan (contohnya seperti kacang tanah, telur, atau susu) juga dapat menyebabkan ruam popok. Karena kulit bayi masih sangat rentan dan sensitif, paparan urin atau kotoran dalam waktu yang lama akan menyebabkan iritasi dan ruam pada pantat bayi.

Penanganan Ruam Popok berdasarkan Penyebabnya

  • Ganti popok buah hati secara rutin. Biasanya, dianjurkan untuk mengganti popok bayi yang baru lahir setiap 2-3 jam sekali. Semakin bayi bertambah usia, maka frekuensi penggantian popok juga akan berkurang. Setiap bayi tentunya membutuhkan jumlah penggantian popok yang berbeda setiap harinya. Pahami dan ikuti pola yang sesuai dengan bayi Bunda. Segera ganti popoknya setelah Bunda melihat bahwa popok mulai terasa berat (karena basah oleh urin), dan segera setelah buah hati buang air besar.
  • Hindari bahan kimia tertentu yang mengiritasi. Paparan produk baru seperti tisu basah,  popok sekali pakai, parfum, bedak bayi, sabun, deterjen, bahkan pelembut kain juga dapat menjadi biang kerok penyebab ruam popok. Pasalnya, produk-produk tersebut seringkali mengandung bahan kimia tertentu yang menyebabkan iritasi pada kulit buah hati, khususnya produk yang mengandung alkohol dan parfum yang tidak cocok dengan kulit bayi.
  • Perhatikan penggunaan popok. Bunda, mengenakan popok dan pakaian yang ketat ternyata juga dapat menyebabkan ruam popok pada bayi, lho. Jadi, pastikan untuk memperhatikan apakah popoknya sudah terekat dengan baik tanpa membuat kulitnya terlalu sesak agar bisa bernapas ya. Jangan pasangkan popoknya terlalu kencang. Memakaikan popok agar tidak terlalu ketat dapat menghindari gesekan dan iritasi lebih lanjut pada kulitnya.
  • Keringkan pantat bayi dengan benar. Paparkan pantat bayi ke udara sesering mungkin. Pastikan juga agar bayi bermain atau duduk di permukaan yang mudah dibersihkan. Jangan pasangkan popok dan celana pada bayi apabila kulitnya masih lembab dan belum benar-benar kering, karena kulit lembab merupakan tempat yang disukai oleh jamur.
  • Oleskan salep ruam popok bayi. Untuk mencegah dan merawat ruam popok pada area selangkangan bayi, gunakan krim ruam popok setiap Bunda melakukan penggantian popok. Salep ruam popok seperti Bepanthen dapat memberikan barrier atau pelindung pada kulit buah hati, membantu mencegah timbulnya gesekan dan iritasi dari urin dan tinja yang mengandung banyak bakteri.
Baca Juga  Penyakit yang Ada di Kulit Kepala

Cara Mengoleskan Salep Ruam Ruam Popok 

  1. Bersihkan terlebih dahulu. Saat Bunda akan mengganti popok yang kotor dengan yang baru, pastikan untuk membersihkan semua lapisan krim yang sebelumnya sudah pernah dioleskan dengan tisu basah atau kain lembut yang dibasahi dengan air bersih. Lalu, biarkan kulit bayi mengering dengan sendirinya sebelum melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Anda juga dapat mengipaskan kulit bayi untuk mengeringkannya tanpa menggosok atau mengiritasi area permukaan kulitnya yang sensitif.
  2. Aplikasikan salep ruam popok. Oleskan salep khusus ruam popok secukupnya pada pantat bayi, terutama bagian di antara lipatan kulit di sekitar selangkangannya untuk perawatan maksimal. Krim ruam popok bertindak sebagai barrier, yaitu lapisan yang bertindak sebagai penghalang antara kulit bayi dengan popok, di mana dapat mengurangi gesekan dan iritasi yang sering terjadi saat popok basah. 

Cek kembali apakah popok sudah terpasang dengan benar. Pastikan popok yang baru dipasangkan sudah pas, nyaman dan tidak menempel terlalu kencang. Terutama jika buah hati baru saja sembuh dari ruam popok parah, pastikan untuk memakaikan popok secara longgar untuk memastikan minimnya gesekan kulit. Jika ruam pada pantat bayi masih berlangsung, biarkan area yang teriritasi agar terkena udara setidaknya selama beberapa jam dalam sehari. Mudah-mudahan artikel berdasarkan pengalaman orang terdekat saya ini bisa bermanfaat ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!