Lompat ke konten

Mengenal Proses Pembuatan Kertas Berkelanjutan APRIL dari Awal Hingga Akhir

  • Edukasi, Lingkungan
  • 13 min read
Mengenal Proses Pembuatan Kertas Berkelanjutan APRIL dari Awal Hingga Akhir

Akhir tahun 2022 kemarin bisa dikatakan menjadi akhir tahun menarik buat saya, setelah beberapa tahun sebelumnya pandemi membatasi pergerakan pribadi saya. Tak pernah terbayangkan sebelumnya diberikan kesempatan untuk melihat bagaimana detail proses pembuatan kertas berkelanjutan secara langsung. Padahal selama ini hanya bisa menggunakan kertas yang sudah siap pakai saja.

Saya yakin, teman-teman juga setuju dengan saya. Kertas saat ini tak bisa dipungkiri menjadi salah satu barang atau produk penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari kita kecil hingga selesai kuliah dan kemudian bekerja, kita selalu memanfaatkan produk ini untuk berbagai kegiatan.

Mitos yang beredar, banyak yang beranggapan negatif dengan kertas ini, di mana pembuatan kertas ini akan merusak lingkungan.

Apakah ini benar?

Mengenal APRIL Group Melalui RGE Technology Center

Mengenal APRIL Group Melalui RGE Technology Center

Perihal anggapan saya sebelumnya tiba-tiba menemukan titik terang ketika saya dan beberapa orang teman blogger yang berdomisili di Riau berkesempatan untuk datang dan mengunjungi Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) atau kini juga dikenal dengan nama Asia Pacific Resources Internasional Limited (APRIL), salah satu produsen penghasil bubur kertas dan kertas terbesar di Dunia.

Selama 3 hari, saya dan teman-teman yg lain diberikan kesempatan untuk lebih mengenal perusahaan ini, plus tentu saja ini menjadi kesempatan untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan kertas di Pabrik APRIL.

Namun dibalik itu, bagi diri sendiri ini merupakan sebuah prestasi yang bisa dibanggakan karena bisa menyaksikan secara nyata bagaimana proses pembuatannya di depan mata. Kesempatan yang tak datang untuk setiap orang. Tidak semua orang bisa mengunjungi perusahaan besar ini dan tidak pernah terbayangkan untuk bisa sampai untuk hadir mengikuti industry visit di APRIL.

Singkat cerita, kesempatan mengenal APRIL dimulai pada kunjungan pertama kami melalui RGE Technology Center yang letaknya berada pada bagian tengah kompleks PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Kab. Pelalawan, Propinsi Riau

Di gedung ini kami sudah ditunggu oleh kak Eny Chairany, visit host yang pada hari itu bertugas menjelaskan dan membawa kami melihat bagaimana kilas balik RGE sebagai induk perusahaan dari APRIL yang berkembang hingga kini.

Selain sebagai tempat pusat riset dan pengembangan, RGE Technology Center mempresentasikan bagaimana histori dan sepak terjang induk perusahaan APRIL. Dari informasi awal, kak Eny dengan semangat menjelaskan bagaimana timeline dari RGE hingga kini melalui dinding-dinding gambar dan miniatur yang ada di RGE Technology Center.

Paling menarik bagi saya pada saat penjelasan bagaimana keberadaan PT RAPP/ APRIL membuat perubahan yang mana berawal dari dusun dengan jumlah penduduk sekitar 200 kepala keluarga hingga mampu berkembang pesat menjadi 68 ribu jiwa di tahun 2011. Terus berkembang sampai dusun yang pada awalnya kecil saja menjadi sebuah ibukota Kabupaten Pelalawan.

Ada banyak cerita lain dari pemaparan film tersebut, salah satunya bagaimana pulau Sumatra yang terkenal dengan sumber daya alam yang kaya, cukupnya sinar matahari suburnya tanah yang ada hingga memiliki iklim yang hangat. Dengan keadaan ini membuat jenis tanaman pulp (bubur kayu) mampu tumbuh dengan subur baik dan bisa dipanen hanya dalam rentang waktu 5 tahun. Sementara jika dibandingkan dengan negara lainnya yang memiliki iklim sedang, mereka  membutuhkan waktu lebih lama berkisar 25-40 tahun.

Baca Juga  Online Learning dan Sekolah Go Digital di Masa Pandemi

Mitos yang saya dengar selama ini tidak terbukti saat saya mendapatkan penjelasan bahwa dalam beroperasi APRIL sudah lama mengimplementasikan bagaimana pengelolaan lahan tanpa melakukan pembakaran.

Melihat Perjalanan Pembuatan Kertas Berkelanjutan APRIL2030

Melihat langsung bagaimana permbuatannya

Sebelum saya cerita panjang lebar bagaimana prosesnya, perlu teman-teman tau jika APRIL merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia. Pulp yang telah diproduksi oleh APRIL digunakan untuk beragam aplikasi, sebut saja yang kita gunakan sehari-hari seperti kertas.

Yang membuat saya terkejut, PaperOne™ yang saya gunakan sehari-hari di kantor merupakan merek andalan dari Grup APRIL yang tercipta dari 100% serat terbarukan dan dipasarkan ke lebih dari 70 negara di dunia.

Mungkin dari teman-teman masih bertanya kenapa dengan berkelanjutan.. apa itu berkerlanjutan?

Singkatnya dalam memenuhi kebutuhan batang kayu dalam operasionalnya, APRIL Group menanam sendiri pohon-pohonnya di Kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang ada di dalam Kawasan konsesinya dan tak pernah melaksanakan proses penebangan hutan alam secara liar.

Hutan tanaman industrinya di atur sedemikian rupa lalu dikelola dan dikelompokan menjadi berbagai zona seperti pembibitan dan zona penanaman. Dengan demikian kondisi ini membuat suplai untuk bahan baku kertas selalu ada dan bisa diperbarui. Tindakan yang dilakukan ini menjadi salah satu elemen dari proses berkelanjutan yang menjadi visi dan komitmen APRIL2030.

Bagaimana Proses Pembuatan Kertas Dimulai?

Ada beberapa tahapan dan langkah untuk membuat kertas, saya akan coba menjelaskan secara satu persatu sesuai urutan kunjungan saya ke APRIL.

  1. Memilih pohon dengan serat terbaik melalui Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory
KTC Lab

Jika dahulu saya pernah berfikir jika pembuatan kertas yang ada membabat hutan alam yang ada di Provinsi Riau. Namun kenyataannya tidak, APRIL menghasilkan kertas yang diproses dari HTI yang dikelola dengan berkelanjutan dan diikuti oleh aturan ketat dari Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan atau dikenal pula dengan Sustainable Forest Management Policy (SMFP). Melalui KTC Laboratory ini research and development pembuatan kertas dimulai.

proses pembuatan kertas di APRIL
Melalui Tissue culture media dilakungan pengembangan secara bertahap

Namanya boleh ada kata “tissue” nya, namun ini adalah sebuah laboratoriun kultum jaringan yang meneliti pohon dengan serat terbaik lalu dikloning.

Kloning??? Udah kaya film-film box office saja!

Maksudnya gini, para peneliti di laboratorium melakukan duplikasi pada pohon-pohon terbaik yang di tanam dan pohon tersebut juga mempunyai sifat serat yang baik yang mana tahan pada hama dan penyakit. Selanjutnya, dari sampel yang ada dilakukan penggandaan dengan menggunakan setiap pucuk dalam menghasilkan ribuan bibit secara mandiri.

bibit tanam yang telah diteliti
Bibit tanaman yang telah diteliti

Melalui Tissue culture media/ media tanam sampel tersebut dikembangkan dengan beberapa tahap. Mulai dari subkultur, multiplikasi, elongasi perakaran, hingga tunas/ plantet (tanaman mini yang tumbuh secara aseptik pada kondisi terkontrol dan telah memiliki batang, akar dan daun, serta telah melakukan respirasi dan fotosintesis ) yang siap dikirim ke nursery.

Di gedung steril ini kami juga melihat bagaimana APRIL memelihara, menjaga dan melakukan penggandaan bibit genetik yang memiliki kualitas tinggi. Terlihat para peneliti yang kebanyakan perempuan tersebut dengan serius melakukan pekerjaannya.

Baca Juga  Menjaga Lingkungan Bersama Astra International

FYI, dalam setahun melalui laboratorium ini dapat menciptakan 200 juta bibit tanaman. Ada 2 bibit tanaman yang digunakan dalam produksi APRIL yaitu Acacia Crassicarpa dan Eucalyptus. Penggunaan bibit spesies ini bukan tanpa alasan, sebab 2 bibit ini dengan cepat tumbuh di tanah air dalam rentang waktu 5 tahun saja lho!

  1. Melihat proses penumbuhan pohon muda di Kerinci Central Nursery 2
Melihat proses penumbuhan pohon muda di Kerinci Central Nursery 2
Melihat langsung bagaimana pohon-pohon muda dirawat

Keluar dari gedung laboratorium KTC, di depannya sudah terpampang kebun bibit Kerinci Central Nursery (KCN) 2. Di sini, plantet yang dihasilkan KTC juga dengan potongan kayu tipis yang diciptakan di kebun bibit, berkembang sebagai pohon muda yang memiliki tinggi sekitar 20 sampai 26cm.

Ibu Susilowati salah satu staf yang berkontribusi di kebun bibit

Bibit-bibit Acacia Crassicarpa atau Akasia dan Eucalyptus di rawat dengan teliti oleh para staf nursery. Salah satu staf, ibu Susilowati mengungkapkan jika kebun bibit ini terdiri dari bagian yakni production house, mother plant house, rooting house, acclimatization house, and Open Growing Area. Tiap bagian tersebut memiliki peran penting dalam pengembangan bibit yang panen. Untuk metodenya penanamannya sendiri terdiri dari 2 jenis, di antaranya dengan bibit yang langsung datang dari KTC laboratory, dan melalui metode cutting dari mother plant house.

Out of topic dulu nih, KCN 2 ini instagramable banget. Selain sebagai tempat pembibitan ternyata banyak sisi menarik yang layak didokumentasikan. Mulai dari ibu-ibu yang memotong bibit hingga hamparan bibit muda akasia dan eucalyptus yang memanjakan mata. Kebun ini juga memiliki sistem penyiraman otomatis dan yang paling menarik bagi saya adalah pertahanan kebun dalam menghindari hama dengan menggunakan layar/ background warna. Jadi hama-hama yang ada akan terjerat pada media tersebut.

  1. Pemindahan pohon muda ke HTI terbarukan
Pemindahan pohon muda ke HTI terbarukan APRIL
Hutan Taman Industri Milik APRIL dilihat dari GHG Tower

Tahap selanjutnya adalah melakukan pemindahan bibit atau pohon muda ke perkebunan terbarukan milik APRIL yang tersebar di kab/kota di Riau. Pohon muda ini akan tumbuh lebih kurang lima hingga enam tahun nanti hingga pada akhirnya siap di panen. Selama itu pula pohon-pohon ini menerima CO2 sebagai bahan baku utama dalam tumbuh kembangnya dan menyuplai oksigen ke udara sampai pohon tersebut siap dipanen.

Melihat hutan taman industri APRIL

Sesuai dengan aturan Sustainable Forest Management Policy 2.0, yang menghindari adanya pembukaan lahan baru juga membuat APRIL berprinsip memanfaatkan metode panen secara mekanikal di mana setiap 1 hektar HTI sama dengan satu hektar hutan konservasi.

Sesudah dipanen, HTI akan kembali ditanam dengan pohon muda berkualitas yang baru dan siklusnya akan terus berulang. Tanam, panen, tanam, panen, dan begitu seterusnya. Intinya proses yang terjadi mengalami perulangan yang terus berjalan.

By the way kami juga sempat mengunjungi HTI yang dimiliki APRIL. Ada banyak barisan pohon yang memiliki ukuran sama dan waktu panen yang sama. Luar biasa!

  1. Proses mengolah batang kayu menjadi bubur kertas

Yang pasti pada tahap ini, batang kayu yang sudah dipanen dipindahkan ke pabrik pulp yang mana kemudian dihilangkan kulitnya melalui debarking drum. Apabila tidak dilakukan pembersihan akan membuat kotoran menempel dan kayu sulit untuk diproses.

Baca Juga  Sebar Kebaikan Untuk Bumi Melalui Makanan Ramah Iklim

Selanjutnya, batang yang sudah bersih dipindahkan ke bagian pemotongan kayu hingga menjadi bagian kecil. Langkah selanjutnya memasukan potongan itu ke dalam digester untuk “dimasak”. Pada proses ini potongan tersebut akan dimasak pada suhu 170°C, yang berguna untuk menghilangkan lem alami yang mengikat pada serat kayu menjadi satu.

  1. Pengolahan bubur kertas menjadi kertas yang bisa digunakan setiap hari.
kertas unggulan APRIL “PaperOne™”

Pada hari berikutnya, ilmu saya tentang proses pembuatan kertas bertambah. Saya dan teman-teman mengunjungi Paper Mill untuk melihat bagaimana kertas unggulan APRIL “PaperOne™” dibuat.

Pada sesi pertama, kami diundang ke PaperOne Gallery untuk melihat keunggulan, kualitas dan kenapa harus memilih PaperOne sebagai media tulis dan cetak. Apalagi merek unggulan APRIL ini telah dijual di lebih dari 70 negara.

Proses Pembuatan Kertas Berkelanjutan APRIL
Mba Prita Meta Monica sharing tentang kilas balik Paper One

Kertas Paper One dikenal bersih yang memiliki warna putih yang cerah. Kertas Paper One memiliki beberapa jenis ketebalan sesuai dengan kebutuhan. Hasil cetakan pada kertas akan terlihat lebih jelas yang membuat tinta tak akan luntur saat dicetak di atas permukaan PaperOne.

Kertas Paper one
Dijual di lebih dari 70 negara

Kualitas tinggi diperoleh karena adopsi teknologi tinggi dalam proses pembuatannya. APRIL memanfaatkan ProDigi HD Print Technology saat menciptakan Paper One. Inovasi yang dihadirkan ini merupakan proses pengalaman panjang APRIL dalam pembuatan pulp dan kertas.

Setelah mengunjungi PaperOne galeri, kami lalu di arahkan ke Finisihing Line bagian pabrik pembuatan kertas. Kami diharuskan menggunakan safety helm and shoes serta ear plug elektronik yang digunakan sebagai media pendengaran selama di dalam pabrik.

Perjalanan dimulai dari bagaimana pulp yang kemudian dimasukkan ke dalam mesin pembuat kertas berukuran raksasa. Pulp lalu melalui mesin itu dengan kecepatan lebih kurang 90km/jam. Bersamaan dengan itu juga dilakukan pemanasan yang berguna untuk menghilangkan sisa air, sebelum pada akhirnya nanti diratakan menjadi lembaran.

Saya sempat bercanda, bagaimana ketika saya keluar dari pabrik ini nanti diberikan kertas ukuran A0 sebagai oleh-oleh. Namun sudah dipastikan, bapak tersebut memberikan jawaban dengan tertawa, karena untuk ukuran tersebut bisa jadi selimut.

Jumbo Roll Kerta APRIL
Ukurannya Jumbo!

Selanjutnya sambil terus berkeliling, pak Nur menjelaskan jika kertas yang telah kering lalu digulung menjadi sebuah gulungan (jumbo roll) selebar 8.5 meter.

proses pembuatan kertas APRIL
Kertas dipotong sesuai pesanan

Setelah kertas digulung, langkah selanjutnya adalah proses memotong kertas ke dalam ukuran yang disesuaikan produk akhirnya sesuai dengan pesanan kostumer. Misalnya ukuran A4, A3 dan lainnya. Setelah dipotong baru kemudian produk dikemas dan dikirim kepada para pelanggan yang ada di berbagai negara.

pembuatan kertas APRIL
Memulai packing

Semua proses pengerjaan dilakukan oleh mesin dan pada akhirnya saling berpadu dengan Sumber Daya Manusia APRIL yang terampil. Paling penting dan perlu digaris bawahi, produk-produk yang dihasilkan telah tersertifikasi oleh Programme for the Endorsement of Forest Certification, atau PEFC. Sertifikasi ini adalah bukti praktik berkelanjutan dalam pembuatan kertas seperti yang dilakukan oleh APRIL.

Kualitas tinggi dengan ProDigi HD Print Technology

Well bagaimana teman-teman, pasti tidak menyangka jika proses pembuatan kertas secara berkelanjutan itu membutuhkan banyak tahapan. Semoga saja cerita saya yang singkat ini bisa memecah dan menghilangkan mitos-mitos tentang pembuatan kertas selama ini. Terima kasih!

Referensi:

  • Website APRIL: https://www.aprilasia.com/id/ 
  • Website APRIL2030: https://april2030.aprilasia.com/id/ 
  • Proses pembuatan: https://www.youtube.com/watch?v=WVskrZKq_r4
  • Tentang RGE https://www.rgei.com/id/tentang-kami/perusahaan-kami

15 tanggapan pada “Mengenal Proses Pembuatan Kertas Berkelanjutan APRIL dari Awal Hingga Akhir”

  1. Dengan pengelolaan berkelanjutan, lebih ramah lingkungan kertasnya ya kak.
    Daku juga pakai paper one ini dalam urusan ATK, gak sangka ternyata keren proses pembuatannya.

  2. Waaahhh Paper One ini kertas favorit banget, dulu waktu masih ngantor, langganan mulu beli Paper One, kertasnya bagus, harganya juga afordable.
    Dan membaca ini, makin kagum deh dengan Paper One.
    Saya tuh kadang mikir, dengan kertas banyak dijual dan dipakai gitu, gimana nasib hutan ya? Eh ternyata mereka juga mikirin hal itu ya, jadi lebih peduli lingkungan juga

  3. baru tau kalo paper one diproduksi oleh APRIL

    dan baru paham tentang kertas yang berkelanjutan

    ternyata berkelanjutannya di perkebunan nya ya?

    Kirain di proses kertas yang didaur ulang

    Tambah ilmu nih, terimakasih ya

  4. Selaku pengguna kertas April, apalagi saat masih kerja di Fotocopyan ngerasa suka aja dengan kertas April untuk FC atau ngeprint gitu,.
    Ternyata perjuangan untuk bisa sampai jadi kertas tuh prosesnya panjang ya mas
    Baru tahu rangkaian pembuatannya di sini, hihii, itu kertas yang jumbo asyik juga kalau dibuat oleh2 buat dijadikan selimut,

  5. Kertas merk Paper One itu buatan Riau ya bang. Pantesan aja saat berdomisili di Pekanbaru kemarin sering melihat truk kayu lewat terlebih daerah panam. Ternyata untuk dibawa ke APRIL ini.

  6. Aku kira APRIL itu nama bulan, ternyata nama perusahaan kertas. Padahal kertasnya setiap hari berseliweran di sekitar kita tapi baru mengetahui proses panjang sebuah kertas dari pembibitan hingga siap guna, luarbiasa.
    Menyenangkan pasti karena bisa mengetahui prosesnya secara langsung yaa kak Pradana.

  7. wah, saya juga pakai Paper One untuk keperluan print dan copy seputar menulis, Mas. Dan saya juga awalnya berpikir, kalau kertas itu, bisa merusak lingkungan karena menebang hutan. Tapi sekarang saya tercerahkan. Karena memang kertas itu dari batang pohon, tapi di April ini semua dikelolah dengan bijak. Dan salah satu utamanya adalah mempunyai hutan sendiri.

  8. Hutan Tanaman Industri milik APRIL sangat luas sekali ya, Kak. Ternyata untuk membuat kertas, sejak pembibitan sudah diperhatikan kualitasnya ya. Baru tahu kalau prosesnya panjang banget. Saya kira asal pohon aja.

  9. Makasih kak, sudah memberikan pandangan yang jelas dan terperinci tentang bagaimana kertas berkelanjutan diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
    Ini akan lebih baik apabilapabrik kertas menggunakan energi terbarukan dan meminimalkan limbah dan emisi yang dihasilkan selama proses produksi kertas.

  10. Awalnya ngira April itu nama orang atau nama bulan ternyata nama perusahaan. terus terbaca PaperOne, langganan aku pakai kertas ini. Dan baru ngeh dari penjelasan super detilnya jika proses pembuatan kertas berkelanjutan dari awal hingga akhir butuh tahapan panjang demi kelestarian lingkungan.

  11. Suka banget dengan tulisan mengenai proses pembuatan kertas. Karena memang yakin gak semudah itu untuk menghasilkan produk yang baik, bagus saat digunakan dan dalam prosesnya meminimalisir jejak karbon yang dihasilkan.

  12. APRIL Group memang tak dipungkiri masih menyimpan banyak kontroversi. Mungkin karena perusahaannya sangat banyaaaaaaak. Kendati demikian, patut diapresiasi seluruh produknya. Kalau mereka gak ada, mungkin harga tisu, buku, dan lainnya masih mahal. Dengan ada mereka, harga jauh lebih bersaing dan pasar akhirnya sehat. Apalagi, sekarang mereka jauh lebih banyak mendaur ulang kertas bekas untuk dijadikan produk kertas baru. Ini sebuah langkah berjelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!