Lompat ke konten

6 Tips Mengatur Keuangan Terbaik untuk Bisnis Kecil

  • Finansial & Bisnis
  • 5 min read
6 Tips Mengatur Keuangan Terbaik untuk Bisnis Kecil

Mengatur keuangan dalam dunia bisnis menjadi hal mendasar yang utama. Ada banyak tips mengatur keuangan bisnis kecil yang bisa dipelajari.

Pasalnya, meskipun memiliki modal dalam jumlah yang besar, bisnis yang digeluti akan berumur pendek bila si pemilik belum memikirkan perencanaan dan manajemen bisnis yang matang.

Baik bisnis berskala besar maupun berskala kecil, bila dikembangkan dengan perencanaan dan manajemen bisnis yang matang, profit pun menunggu di depan mata. Tak terkecuali manajemen keuangan.

Berapa pun modal yang ditanamkan, bila ingin bisnis memiliki profit yang maksimal sebaiknya cari tahu cara atau tips mengatur keuangan bisnis kecil.

Sering sekali dianggap sepele, tetapi kurang memperhatikan manajemen keuangan di dalam operasional bisnis adalah kesalahan yang cukup fatal. Hasilnya, para pemilik belum bisa membedakan antara keuangan pribadi dan keuangan perusahaan.

Faktor di atas yang membuat bisnis terhambat untuk berkembang. Cari tahu dan pelajari strategi dan tips mengatur keuangan bisnis kecil untuk menjaga stabilitas dan perkembangan bisnis kecil yang baru dirintis ini.

6 Tips Mengatur Keuangan Terbaik untuk Bisnis Kecil

1. Simpan uang pribadi dan uang bisnis dalam rekening yang berbeda

Pisahkan tempat penyimpanan atau rekening untuk pribadi dan bisnis. Rekening yang diperuntukkan untuk menyimpan keuangan bisnis diperuntukkan untuk menyimpan modal, melakukan transaksi bisnis dengan rekan kerja hingga membayar sejumlah tagihan.

Jika disatukan dengan rekening pribadi, dikhawatirkan yang terjadi adalah keuntungan bisnis akan digunakan untuk keperluan pribadi. Atau sebaliknya, uang pribadi akan selalu digunakan sebagai modal bisnis.

Baca Juga  Review Layanan Tabungan dan Investasi dalam Satu Rekening, Nyala dari OCBC

2. Rutin membuat perencanaan budgeting

Tips mengatur keuangan bisnis kecil adalah membuat perencanaan seperti perencanaan produksi atau pengadaan barang, sistem penjualan hingga budgeting untuk periode tertentu, misalnya saja untuk periode triwulan, caturwulan atau bulanan.

Merencanakan budgeting sebelum memulai bisnis bukan hanya sebatas pada menghitung berapa modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha, melainkan sebagai batasan dan tolok ukur efisiensi dan kinerja yang telah dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.

Perencanaan budgeting juga memperkirakan berapa estimasi pengeluaran yang akan terjadi di dalam satu periode lalu lakukan evaluasi. Apakah dalam satu periode tersebut bisnis mengeluarkan sejumlah uang diluar perencanaan atau bahkan berkurang dari perencanaan.

3. Persiapkan estimasi pendapatan dan pengeluaran

Menyambung dari tips mengatur keuangan bisnis kecil sebelumnya yang menyebutkan bahwa penting untuk membuat budgeting rutin. Di mana di dalamnya bukan hanya mengatur besarnya modal tetapi juga perkiraan pengeluaran yang terjadi di dalam satu periode.

Buat rencana pengeluaran sedetail mungkin agar kita mengetahui dengan pasti batasan-batasan keuangan.

Lalu, buat juga perencanaan pendapatan dalam satu periode. Perkiraan berapa besarnya pendapatan yang akan kita dapatkan dalam kurun waktu periode tertentu untuk memenuhi kebutuhan modal yang sudah direncanakan sebelumnya.

4. Disiplin membayar tagihan

Salah satu pengeluaran yang harus diprioritaskan adalah tagihan yang rutin dikeluarkan setiap bulannya. Beberapa di antaranya seperti tagihan air, listrik, atau internet untuk memenuhi operasional bisnis. Segera bayar tagihan tersebut sesuai jatuh temponya agar terhindar dari bunga denda keterlambatan.

Untuk terhindar dari lupa kapan waktu membayar tagihan, kita bisa memanfaatkan aplikasi transfer uang. Biasanya, di dalam aplikasi tersebut telah tersedia fitur pengingat untuk membayar tagihan.

Baca Juga  Software ERP ? Saya Pilih Software Sistem ERP SystemEver

Atau, tidak jarang juga dilengkapi dengan fitur pemotongan otomatis untuk membayar tagihan yang telah kita setting sebelumnya.

5. Lakukan pengawasan pada arus kas keuangan

Berjalannya bisnis, jangan serta merta merasa nyaman karena sudah melalui proses perencanaan yang matang. Sebagai pemilik bisnis, kita juga tetap harus rutin melakukan pengawasan terhadap arus kas keuangan, arus keluar-masuknya uang secara berkala.

Banyak para pemilik bisnis yang kurang melakukan pengawasan terhadap arus kas keuangan dan lebih memilih untuk mempercayakannya kepada jasa administrator atau auditor. Boleh saja asalkan kita harus ingat bahwa menggunakan jasa orang lain berarti juga harus membayar jasa tersebut.

Kita bisa menjadi auditor untuk bisnis kita sendiri, langkah pertamanya adalah cermat dalam membaca kas pengeluaran. Sebaiknya gunakan invoice pembayaran khusus untuk melakukan transaksi bisnis dengan rekan kerja maupun customer.

Hal ini bertujuan agar pengeluaran dan pemasukan, sekecil apapun, tetap tercatat dengan adanya invoice pembayaran. Dengan mudah, sebagai pemilik, kita melakukan tracking arus keuangan.

Kecanggihan teknologi keuangan terkini yang bisa menghemat waktu saat mengirim invoice pembayaran sebanyak apapun. Spenmo menghadirkan teknologi keuangan terkini tersebut.

Meskipun hanya ada 5 invoice pembayaran atau ada 1000 invoice pembayaran yang harus dikirim setiap bulannya, hal tersebut menjadi mudah dan cepat secepat mengirimkan email bila menggunakan Spenmo. Dilengkapi dengan fasilitas status pembayaran faktur pada dashboard yang memudahkan kita melakukan tracking arus keuangan.

6. Hitung persentase laba dengan jelas dan tepat

Dari situlah terbaca berapa pemasukan bisnis, dikurangi dengan beberapa tagihan yang harus dibayarkan dan berapa keuntungan bersih atau laba yang didapatkan.

Tagihan yang dimaksudkan bukan hanya tagihan air, listrik maupun internet sama. Lebih jauh dari itu adalah tagihan kecil seperti biaya penyusutan, biaya pajak dan bunga lainnya dari rekening perusahaan.

Baca Juga  Rekomendasi Game Seru dan Wajib Dicoba, Pasti Tertantang

Agar regulasi bisnis kecil ini berjalan dengan baik, penting untuk mengetahui berapa persen laba yang didapatkan pada periode tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!